Daun cengkeh merupakan hasil dari pohon cengkeh yang belum banyak pemanfaatannya dibandingkan dengan bunga atau tangkai cengkeh yang banyak digunakan untuk industri rokok dan makanan.
Minyak
cengkeh merupakan minyak atsiri yang diperoleh dari tanaman cengkeh (Eugenia
caryophyllata Thunb). Minyak atsiri ini dapat diperoleh dari bunga, batang,
dan daun tanaman cengkeh. Kualitas minyaknya dievaluasi dari kandungan fenol,
terutama eugenol. Indonesia mempunyai potensi sebagai penghasil minyak atsiri
yang berlimpah.
Salah
satu cara pengambilan minyak dalam daun cengkeh adalah ekstraksi dengan pelarut
yang mudah menguap, seperti kloroform, eter, aseton, heksana atau alkohol.
Ekstraksi minyak daun cengkeh dengan menggunakan alkohol menghasilkan rendemen
yang lebih tinggi. Pada proses leaching, terjadi difusi minyak dari
dalam daun cengkeh ke fasa cair yaitu pelarut dan minyak akan terjadi
keseimbangan dimana pada keadaan ini minyak dalam daun cengkeh tidak dapat
mendifusi lagi ke pelarut.
Minyak
daun cengkeh dapat dihasilkan dengan cara penyulingan dari daun tanaman cengkeh
yang telah luruh. Daun cengkeh mengandung minyak 1-4%, sehingga dapat ekstraksi
menjadi minyak atsiri yang bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu,
pengambilan minyak dari daun cengkeh cukup potensial untuk dilakukan.
1 Alat
dan Bahan
Bahan
baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun cengkeh kering dan bahan
kimia berupa etanol (C2H5OH), dan air (H2O).
Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan antara lain, heating mantle, labu leher tiga, impeller, termometer, batang
poros, mixer, statif, dan klem.
1.1
Prosedur
Kerja
1. Daun
cengkeh dikeringkan di ruangan terbuka, diukur kadar airnya.
2. Percobaan
pendahuluan untuk menentukan waktu kesetimbangan :
·
Daun cengkeh sebanyak
90 g diekstraksi di dalam etanol 96% dengan volume 500 ml.
·
Dilakukan leaching pada suhu 30oC dan
putaran pengaduk 460 rpm.
·
Leaching
dilakukan selama 1 dan 3 jam.
·
Setelah selesai, daun
disaring.
·
Waktu setimbang =
Ketika rendemen minyak relatif tidak berubah terhadap waktu.
3. Percobaan
utama untuk mengetahui pengaruh suhu, volume etanol dan waktu proses leaching terhadap rendemen :
·
Dilakukan pada variasi
suhu 30oC dan 50oC .
·
Dilakukan variasi
penambahan etanol 96%, konsentrasi 500 dan 600 ml.
·
Alat dirangkai
·
Dilakukan penyulingan
pada temperatur 78oC.
·
Dilakukan tahap
ekstraksi dengan menggunakan larutan basa NaOH 5%.
Pembahasan
Pada
prinsipnya ekstraksi dengan menggunakan metode destilasi solvent ini bertujuan
untuk memisahkan komponen yang ada dalam bahan yang diekstraksi dengan
menggunakann pelarut tertentu. Terdapat tahapan proses Leaching pada praktikum ini yang bertujuan melarutkan komponen
padat dengan suatu pelarut tertentu. Ekstraksi dengan pelarut dilakukan dengan
mempertemukan bahan yang akan diekstrak dengan pelarut selama waktu tertentu,
diikuti pemisahan filtrat terhadap residu bahan yang diekstrak (Houghton dan
Raman, 1998).
Selain karena keadaan proses yang kami gunakan juga
berbeda dengan yang dilakukan pada literatur, kami juga menambahkan waktu yang
diguankan, waktu yang digunakan selama ekstraksi sangatlah
berpengaruh kepada jumlah rendemen yang dihasilkan oleh daun cengkeh tersebut.
Dengan menggunakan suhu yang tinggi, dapat menghasilkan jumlah rendemen yang
meningkat. Namun ketika kami
menaikan suhu yang terdapat pada literatur yang kami gunakan, hasil yang
didapatkan malah menyebabkan rendemen yang sudah terkumpul tersebut menjadi
kering, dan menghasilkan warna kehitaman yang berarti rendemen hasil ekstraksi
dari daun cengkeh yang kami lakukan ini tidak sesuai dengan literatur yang ada.
Karena adanya padatan terlarut yang ikut terbawa, maka kami pun tidak dapat
menghitung jumlah rendemen minyak atsiri yang dihasilkan.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan diperoleh hasil 30 ml yang terdiri dari minyak daun cengkeh
serta padatan yang terlarut di dalamnya sehingga rendemen tidak dapat dihitung.
Padatan terlarut dapat terlihat dari warna hitam pekat yang dihasilkan setelah
proses ekstraksi dan destilasi. Hal ini dapat dikarenakan tidak samanya kondisi
proses ekstaksi dengan literatur. Salah satunya yaitu suhu dan lamanya waktu
ekstraksi yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Bangkit
P. S., Tagora, Sirait, Rinaldry dan Iriany. (2012) PENENTUAN KONDISI
KESEIMBANGAN UNIT LEACHING PADA PRODUKSI EUGENOL DARI DAUN CENGKEH. Jurnal Teknik Kimia USU, 1 (1), hlm.
10-14.
Guenther,
Ernest. (1987) Minyak Atsiri (Jilid I). Jakarta
: Penerbit Universitas Indonesia
Houghton
PJ and Raman. (1998) Labpratory Handbook
for The Fractionation of Natural Extract.London: Chapman and Hall
Tedjawicaksana,
Teddy. (2004)Pengaruh Temperatur dan
Jenis Pelarut terhadap Pembuatan MinyakKelapa Sawit dengan Ekstraksi
Semikontinu. Laporan Hasil Penelitian. Departemen Teknik Kimia. Universitas
Katolik Parahyangan.
Walangare,
dkk. (2013) Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan
Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik. e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. –(-), hlm.1-11.
oke terima kasih banyak mas infonya
BalasHapus